Picture of Dedy Chandra Hariyono
RETROSPEKTIF : ANGKA KETAHAN HIDUP LIMA-TAHUN PASIEN POST OPERASI KEGANASAN TIROID DI RS MOEWARDI PERIODE 2016-2020
by Dedy Chandra Hariyono - Thursday, 14 April 2022, 09:17 PM
 

ANGKA KETAHAN HIDUP LIMA-TAHUN PASIEN POST OPERASI KEGANASAN TIROID DI RS MOEWARDI PERIODE 2016-2020

PROPOSAL ILMIAH NASIONAL

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan

Program Pendidikan Dokter Spesialis – I

Program Studi Ilmu Bedah

Oleh:

dr. Dedy Chandra Hariyono

NIM S562008002

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET /

RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

2022

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

 Kanker tiroid merupakan keganasan yang terjadi pada kelenjar tiroid. Angka kejadian keganasan tiroid cenderung meningkat, hampir 95% tumor kelenjar endokrin berasal dari tiroid, walaupun angka kejadiannya hanya berkisar 2,5% dari seluruh kanker (Singhal et al., 2014). Kasus karsinoma tiroid papiler terutama bertanggung jawab atas peningkatan insiden ini; tingkat kanker tiroid bentuk lain tetap relatif stabil dari waktu ke waktu. Karsinoma tiroid papiler mewakili sekitar 90% dari semua kanker tiroid yang didiagnosis Pada 2017, diagnosis baru kanker tiroid hanya mencakup 4,4% karsinoma folikel, 1,5% karsinoma sel Hürthle, 1,5% karsinoma meduler, dan kurang dari 1% karsinoma anaplastik. (Rossi, Pantanowitz and Hornick, 2021).

 Selama tiga dekade terakhir, kejadian karsinoma tiroid telah meningkat secara global. Data dari tahun 2006 hingga 2012, angka kejadian tahunan kanker tiroid meningkat sekitar 5,4% pada pria dan 6,5% pada wanita (Rossi, Pantanowitz and Hornick, 2021). Di Indonesia, angka kejadian kanker tiroid berada pada urutan ke-9 dari angka kejadian kanker di Indonesia, namun menjadi jenis keganasan yang paling sering ditemui diantara keganasan kelenjar endokrin lain. Menurut (Pangribowo, 2019), proporsi kasus kanker tiroid pada semua penduduk di RS. Kanker Dharmais tahun 2018 sebesar 3,78%, proporsi kanker tiroid pada laki – laki sebesar 2,68% dan wanita 4,64%.

 Karsinoma tiroid papiler (PTC), dari data 1975-2012, kejadian kanker papiler meningkat 4,8-14,9 per 100.000. Insiden kanker tiroid yang berkaitan dengan usia dan jenis kelamin meningkat lebih cepat daripada keganasan lainnya dalam beberapa tahun terakhir, dengan peningkatan insiden terlihat pada kedua jenis kelamin dan semua latar belakang etnis. Karsinoma tiroid folikular (FTC) merupakan keganasan tiroid tersering kedua setelah PTC. Secara klasik, insiden FTC yang dilaporkan sangat bervariasi mulai dari 10% hingga 32% dari karsinoma tiroid dengan diferensiasi. Namun, ada variasi geografis yang mencolok dalam proporsi relatif FTC, kemungkinan karena perbedaan kandungan yodium pada makanan. Di daerah yang kekurangan yodium, tingkat relatif FTC cenderung lebih tinggi, hingga 40% dari kasus karsinoma tiroid berdiferensiasi (De Crea et al., 2014). Kanker tiroid anaplastik (ATC) terutama merupakan penyakit orang tua. Insidensi ATC diperkirakan 1 sampai 2 kasus per juta penduduk per tahun, dan tren telah menurun meskipun insiden subtipe yang berdiferensiasi baik (misalnya, papiler dan folikel) dari kanker tiroid telah meningkat. Insidensi karsinoma tiroid meduler (MTC) diperkirakan sekitar 2% hingga 3% dari kanker tiroid yang terdiagnosis, yang diartikan menjadi sekitar 1080-1620 diagnosis baru per tahun. Tidak seperti peningkatan angka kejadian kanker tiroid papiler dan kanker tiroid berdiferensiasi lainnya, angka kejadian untuk kanker tiroid MTC (serta folikular) tetap relatif stabil selama 30 tahun terakhir. Tingkat kejadian MTC di Eropa adalah 0,11 per 100.000 orang per tahun , tanpa perbedaan substansial yang dicatat berdasarkan ras/etnis dan jenis kelamin (Remick et al., 2011).

 Beberapa faktor prognostik penting dalam DTC (Differentiated thyroid cancer) adalah usia, jenis kelamin, ukuran tumor, perluasan ekstra-tiroid, keterlibatan limfanodi, adanya metastasis lokal ataupun jauh, analisis molekular dan gambaran histologis (Maino, Forleo and Pacini, 2017). Sistem penilaian prognosis untuk menilai lama hidup dan resiko kekambuhan yang sering digunakan seperti European Organization for Research and Treatment of Cancer (EORTC), AGES (Age, histologic Grade, Extent of tumor, Size), AMES (Metastasis) and MACIS (Completeness of resection, local Invasion) (Guda et al., 2018).

 Pada penelitian ini, peneliti meneliti angka ketahanan hidup lima-tahun pada pasien post operasi tiroid di RSUD Dr. Moewardi periode 2016-2020.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana angka ketahanan hidup lima-tahun pada pasien post operasi tiroid di RSUD Dr. Moewardi periode 2016-2020.

C. Tujuan Penelitian

 Mengetahui angka ketahanan hidup lima-tahun pada pasien post operasi tiroid di RSUD Dr. Moewardi periode 2016-2020

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai angka ketahanan hidup lima-tahun pasien post operasi tiroid di RSUD Dr. Moewardi periode 2016-2020

2. Manfaat bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menginformasikan kepada masyarakat mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi angka ketahanan hidup lima-tahun pasien post operasi tiroid di RSUD Dr. Moewardi periode 2016-2020

3. Manfaat bagi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai data dan masukan untuk penelitian selanjutnya mengenai kejadian operasi tiroid.