Picture of Admin  Bedah Solo
Pengaruh perubahan kadar progesteron dalam darah terhadap progesifitas kanker payudara estrogen reseptor positif dan progesteron reseptor positif di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
by Admin Bedah Solo - Monday, 8 June 2020, 06:21 PM
 

Kanker payudara adalah masalah kesehatan masyarakat utama pada wanita di dunia. Di negara Amerika kanker payudara adalah kanker terbanyak pada wanita dan menjadi penyebab kematian kedua dari kematian yang disebabkan oleh penyakit kanker. Pada tahun 2009 diperkirakan terhitung 27% kasus kanker payudara dan 15 % dari angka kematian yang disebabkan oleh kanker. (DeVita, et al. 2011)

Kanker payudara di Indonesia adalah jenis kanker terbanyak dengan jumlah penderita sebanyak 28 % dari semua jenis kanker penyakit. Di Indonesia jumlah kanker payudara mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2004 tercatat 5.207 kasus, tahun 2005 menjadi 7.850 kasus, tahun 2006 menjadi 8.328 kasus, tahun 2007 menjadi 8.277 kasus, tahun 2008 menjadi 8.082 kasus, tahun 2009 menjadi 12.014. (Departemen Kesehatan RI, 2005-2010)

Perkembangan kanker payudara pada wanita sangat berhubungan dengan hormon estrogen and progesteron yang merupakan hormon reproduksi wanita. Usia dini saat menarche, nullipara, usia lanjut pada menopause, obesitas pada menopause, penggunaan progestin pada kontrasepsi hormon dan penggunaan terapi tambahan hormon estrogen and progestin (HRT) pada menopause meningkatkan resiko perkembangan kanker payudara. Hal ini menunjukan semakin besar paparan hormon progesteron sepanjang usia hidup individu meningkatkan kemungkinan kanker payudara. Sedangkan tindakan oophorectomy pada wanita usia kurang dari 50 tahun menurunkan resiko perkembangan kanker payudara. (DeVita, et al. 2011)

Hormon progesteron dan reseptor progesteron (PR) sangat penting untuk pengembangan dan siklus regulasi jaringan hormon-responsif termasuk payudara dan saluran reproduksi. Perubahan fungsi isoform PR berkonstribusi pada patogenesis tumor yang timbul pada jaringan ini. Pada payudara progesteron bersama estrogen memacu gen proliferasi dan gen prosurvival gen. (Daniel, et al. 2011).

Kadar progesteron pada wanita premenopause pada fase folikuler menstruasi sekitar 1 ng/mL dan pada fase luteal mencapai puncaknya sebesar 10-20 ng/mL. Sedangkan pada wanita menopause kadar progesteron tidak lebih dari 1 ng/mL. (Greenspan, et al. 1997).

Saat ini, prognosis dan pilihan pengobatan kanker payudara didasarkan pada karakterisasi faktor pertumbuhan tumor reseptor status-ER, PR, dan HER2. Penanda ini dapat digunakan untuk mendefinisikan kelompok fungsional tumor: hormon reseptor positif, HER2-negatif; hormon reseptor negatif, HER2-negatif (' Triple negatif ’ tumor), dan HER2 berlebihan tumor dengan atau tanpa reseptor hormon ekspresi. (DeVita, et al. 2011)

Perbedaan dalam pola ekspresi gen antara subtipe kanker payudara mencerminkan perbedaan mendasar dalam biologi sel tumor dan diwujudkan dalam perbedaan hasil klinis, dan saat ini klinisi sudah menggunakan subtipe molekul ini untuk memisahkan penyakit. Subtipe molekulnya adalah luminal A, luminal B, HER2 dan basal-like (atau basaloid, atau Triple negatif). Subtipe biasanya digunakan sebagai penanda tumor rutin, seperti estrogen reseptor positif dan progesteron reseptor positif: ER dan PR positif, HER2 negatif, Ki-67 rendah; luminal B: ER dan PR positif atau negatif , HER2 negatif atau positif lemah, Ki-67 tinggi ; HER2 positif : ER negatif, PR negatif, HER2 positif, Ki-67 tinggi; basal-like: ER negatif, PR negatif, HER2 negatif, Ki-67 tinggi. (ST Gallen , 2011)

Progresteron di jaringan payudara bekerja melalui PR , yang merupakan mediator penting dari ekspansi jaringan kelenjar payudara selama perkembangan pubertas. PR di jaringan payudara adalah PR-B, sedangkan PR-A adalah PR pada jaringan reproduksi. PR-B diperlukan untuk pertumbuhan jaringan payudara normal dan PR-A digunakan untuk perkembangan uterus dan fungsi reproduksi. PR yang tidak terkendali dalam jaringan payudara luminal pra-neoplastik berkontribusi terhadap perkembangan kanker payudara dengan meningkatkan proliferasi dan mempromosikan pro-survival dan progesi sel-sel kanker payudara. (Daniel, et al. 2011).

Kanker payudara estrogen reseptor positif dan progesteron reseptor positif merupakan tipe kanker payudara yang hormon reseptor positif. Hormon progesteron sendiri berfungsi meningkatkan replikasi kelenjar payudara, hal inilah yang merupakan kunci hubungan kadar progesteron dengan kanker payudara estrogen reseptor positif dan progesteron reseptor positif. (Daniel, et al. 2011).


Selamat malam,

Ijin menyampaikan jarkom ilmiah.

Diharap kehadiran seluruh residen bedah pada presentasi tugas ilmiah :


1. Nama : Uray Yessika Bianthi Sugiat Asli, dr.

Judul : Pengaruh perubahan kadar progesteron dalam darah terhadap progesifitas kanker payudara estrogen reseptor positif dan progesteron reseptor positif di RSUD Dr. Moewardi Surakarta


Pembimbing:

1. Dr. Widyanti Soewoto, dr., Sp.B(K)Onk

2. Dr. Ida Bagus Budhi, dr., Sp.B(K)BD


Penguji :

1. Dr. Kristanto Yuli Yarsa, dr. Sp.B(K)Onk

2. Suwardi, dr., Sp.B, Sp.BA(K)

3. Setya Anton Tusarawardayar, dr., Sp.U


Pada :

Hari/ Tanggal : Rabu, 10 Juni 2020

Jam : 09.00 WIB

Tempat : Ruang Pertemuan Bedah Anggrek 4


Demikian atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.


Kepala Program Studi


Dr. dr. Kristanto Yuli Yarso, Sp.B(K)Onk

NIP. 19750731 2006041 001