E-learning Bedah FK UNS

1.1 LATAR BELAKANG

Kanker payudara masih menjadi beban kesehatan yang besar pada wanita di seluruh dunia, dengan perkiraan sekitar 232,670 kasus baru dan menjadi penyebab utama kematian pada wanita di Amerika Serikat pada tahun 2014. Di Hong Kong terdapat lebih dari 3,500 kasus baru pada tahun 2012 dan lebih dari 80% merupakan kanker stadium awal, dengan 14% pasien berusia kurang dari 40 tahun saat terdiagnosis. Tidak seperti kebanyakan kanker yang mulai berkembang pada usia akhir dekade kelima, kanker payudara mulai muncul pada usia dekade ketiga. Hal ini disebabkan karena adanya efek hormon-hormon ovarian pada jaringan payudara. (Samavat et al., 2014; Liem et al., 2015)

Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2015, kanker payudara menjadi penyakit kanker terbanyak berturut-turut sejak tahun 2010 sampai 2013 dengan jumlah kasus baru serta jumlah kematian akibat kanker tersebut terus meningkat yaitu angka kejadian 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk. Prevalensi tertinggi adalah di provinsi D.I. Yogyakarta sebesar 2,4%, dan berdasarkan estimasi jumlah penderita kanker payudara terbanyak terdapat di provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. (Kemenkes RI, 2015)

Meskipun berbagai prosedur telah tersedia untuk diagnosis, prognosis, dan manajemen terapi kanker payudara, para peneliti masih bekerja secara intensif mengenai penyakit ini dalam rangka meningkatkan kualitas hidup penderita kanker payudara. Beberapa faktor risiko kanker payudara yang telah diketahui berhubungan dengan kadar estrogen endogen, sehingga efek estrogen pada karsinogenesis payudara telah menjadi perhatian yang besar dalam dua dekade terakhir, dengan fakta mengarah bahwa estrogen memainkan peran kausal dalam etiologi kanker payudara. (Gam, 2012; Althuis et al., 2004)