Picture of Admin  Bedah Solo
PERBANDINGAN PROSES EPITALISASI LUKA PADA PEMAKAIAN NANOCRYSTALLINE ACTICOAT TM DRESSING PADA AREA DONOR SPLIT THICKNESS SKIN GRAFT DIBANDINGKAN HYDROFIBER AQUACELL AG DRESSING
by Admin Bedah Solo - Sunday, 29 September 2019, 06:39 PM
 
A. Latar Belakang Masalah
Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis kulit normal akibat proses patologis yang berasal dari internal dan eksternal dan mengenai organ tertentu (Helfman, 2014). Respon tubuh terhadap berbagai cidera berhubungan dengan proses pemulihan yang kompleks dan dinamis yang menghasilkan pemulihan anatomi dan fungsi yang disebut penyembuhan luka (Demling, 2010). Proses penyembuhan luka melalui 4 fase. Fase hemostasis, fase inflamasi, fase proliferasi dan fase maturasi/remodelling. Fase-fase tersebut dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik (Deepak et all, 2011). Perawatan luka telah mengalami perkembangan sangat pesat terutama dalam dua dekade terakhir, ditunjang dengan kemajuan teknologi kesehatan (Casey, 2011).
Metode perawatan luka yang berkembang saat ini adalah menggunakan prinsip moisture balance, yang disebutkan lebih efektif dibandingkan metode konvensional. Perawatan luka menggunakan prinsip moisture balance ini dikenal sebagai metode modern dressing (Bowszyc, 2014). Penelitian lain juga menyatakan bahwa lingkungan yang lembab dapat mempercepat respon inflamasi, sehingga proliferasi sel menjadi lebih cepat (Bryant, 2007). Dalam suasana lembab metabolisme sel akan menjadi lebih baik karena tersedia air, nutrisi, dan vitamin lebih banyak. Efek suasana lembab dapat mencegah dehidrasi jaringan, kematian sel, mempercepat angiogenesis, meningkatkan pemecahan jaringan mati dan fibrin, serta mengurangi nyeri saat medikasi (Makoto, 2012).
Split Thickness Skin Graft (STSG) adalah cangkok kulit yang melibatkan lapisan dermis dan epidermis. STSG akan meninggalkan luka pada area donor yang harus diperhatikan proses penyembuhannya. Angka morbiditas pada luka donor STSG masih cukup tinggi mencakup nyeri saat penggantian balutan, infeksi dan delayed healing. Luka area donor STSG ini harus diberikan dressing yang baik dan tepat untuk membentuk suasana moist pada luka sehingga mempercepat epitelisasi luka (Tammer, 2011).
Saat ini, lebih dari 500 jenis modern wound dressing dilaporkan tersedia untuk menangani luka. Bahan modern wound dressing dapat berupa hidrogel, film dressing, hydrocolloid, calcium alginate, foam absorbant dressing, antimicrobial dressing, antimicrobial hydrophobic (Geary PM, 2012).
Mengingat kurangnya studi komparatif tentang dressing SSD kontemporer, penelitian ini, yang berfokus pada penyembuhan luka, bakteriologi, ekonomi, perawatan luka dan pengalaman pasien, bertujuan untuk membandingkan dua dressing perak yang sering digunakan, yaitu Nanocrystalline ActicoatTM dressing dan Hydrofiber AquacelTM Ag dressing.
Dengan latar belakang masalah di atas bahwa prinsip perawatan luka dengan menjaga suasana lembab pada luka donor STSG dengan menggunakan Nanocrystalline ActicoatTM dressing dan Hydrofiber AquacelTM Ag dressing. Peneliti mencoba membandingkan keunggulan di antara keduanya dengan rumusan masalah seperti di bawah.




https://mega.nz/#!bt0jEaYK!0eji7FCnkEOZ5F9DTxhEa2qfHGdbiCvoI40GSwmvGKE