Picture of Admin  Bedah Solo
REKONSTRUKSI DEFEK REGIO MAKSILLA DENGAN KEHILANGAN PALPEBRA SUPERIOR INFERIOR MENGGUNAKAN SCALP FORHEAD FLAP DENGAN PRESERVASI VISUS
by Admin Bedah Solo - Wednesday, 11 September 2019, 07:10 PM
 

PENDAHULUAN

Maksila merupakan salah satu bagian tubuh yang membentuk bentuk wajah kita, terutama pada sepertiga wajah bawah (midfacial). Memiliki fungsi estetik, berperan penting dalam menjaga jalan napas, berperan pada proses mengunyah, menelan, dan bicara.1 Defek pada maksila dapat terjadi akibat trauma, penyakit, perubahan patologi atau reseksi tumor sinonasal.
Rekonstruksi maksila adalah rehabilitas perawatan pada defek maksila setelah dilakukan tindakan pembedahan yang melibatkan hilangnya sebagian atau seluruh maksila.2 Rekonstruksi maksila dikatakan berhasil apabila mampu mengembalikan fungsi dan estetika pada bagian jaringan yang hilang dengan suatu teknik rekonstruksi yang sesuai.3 Rekonstruksi defek maksila dapat dilakukan mulai dari yang sederhana menggunakan dental prosthesis, sampai yang canggih dengan teknik flap.4
Teknik rekonstruksi defek dengan flap merupakan pemindahan suatu unit jaringan dari donor site ke recipient site dengan mempertahankan sistem aliran darah. Berbagai jenis flap dan klasifikasinya dapat dibagi berdasarkan bagian komponennya (kulit, muskulokutaneous, osseokutaneus), berdasarkan lokasi defek (lokal, regional, atau jauh), berdasarkan sifat suplai darah (random, aksial, perforator), atau berdasarkan gerakan flap untuk mengisi defek (axis, progress, transposition). 5,6
Metode pembedahan untuk rekonstruksi defek maksila meliputi free flap, forehead flap, dan nasolabial flap. Scalping forehad flap merupakan salah satu tektnik flap terbaik untuk total maupun subtotal pada rekonstruksi defek daerah pernasal, dimana teknik ini memudahkan proses rekonstruksi pada lobular hidung, sesuai dengan warna dan tekstur dari kulit hidung karena jaringan donornya mudah dilipat.
Seperti halnya tindakan pembedahan lainnya, Scalping forehead flap juga memiliki beberapa efek samping, risiko dan komplikasi. Pembedahan flap dapat menyebabkan terjadinya pendarahan, infeksi, luka, kegagalan proses flap, pertumbuhan rambut, trombosis, dan kehilangan fungsi sensoris. Luasnya recipient site dapat mempengaruhi pengambilan donor site yang mungkin dapat menyebabkan pasien harus kehilangan regio palpebra baik itu superior, inferior maupun keduanya. Namun pada beberapa laporan kasus tentang operasi rekonstruksi maksila dengan teknik scalping forehead flap dimana pasien harus kehilangan palpebra superior dan inferiornya, tingkat ketajaman visus pasien tidak menurun dari sebelum dilakukan rekonstruksi.



https://mega.nz/#!Ls8QCITQ!3JjjJQFgKyLZH_2vwxkFOh6U0w7yqHNTwB13sRXS3So