Picture of Admin  Bedah Solo
Pengaruh Kemoterapi Neoadjuvant pada Sentinel Lymph Nodes Payudara Pasien dengan Kanker Payudara Stadium Awal
by Admin Bedah Solo - Wednesday, 11 September 2019, 06:38 PM
 
Latar belakang
Kelenjar getah bening aksila sangat berperan sebagai prognosis dan dasar penentuan terapi kanker payudara stadium awal (stadium I dan II, T1-T2).1 Penyebaran kanker payudara awalnnya melalui satu atau beberapa limfonodi aksila ipsilateral selanjutnnya metastasis ke limfonodi aksila kontralateral, payudara kontralateral atau metastase jauh. Simpul pertama dalam sistem limfatik yang menerima drainase limfatik ini disebut sentinel lymph nodes (SLN), ini yang menerima penyebaran pertama dari metastase kanker payudara.2. SLN dapat dideteksi dengan tindakan pembedahan untuk mendapatkan spesimen kelenjar getah bening. Teknik pembedahan dapat dilakukan dengan Axillary Lymph Node Dissection (ALND) atau Sentinel Lymph Node Biopsy (SLNB). Tindakkan ALND merupakan pembedahan standar pada nodul aksila positif dengan cara mengangkat kelenjar getah bening aksila level I dan level II.3 Tindakkan ALND sangat akurat untuk menilai kondisi kelenjar getah bening aksila, akan tetapi memiliki komplikasi yang cukup berat seperti limpedema (7%-56% dilaporkan terjadi)4, defisit motorik, nyeri kronik pada bahu, kelemahan dan disfungsi sendi bahu.5,6 Tindakkan ALND tidak bermanfaat pada 70%-80% kasus dengan kanker payudara stadium awal dengan nodul aksila negatif sehingga diperlukan tindakkan yang lebih efektif, disinilah manfaat dari tindakkan SLNB.7 SLNB pertama kali diperkenalkan oleh Krag et al8 dan Giuliano et al9 untuk menilai kondisi kelenjar getah bening aksila pada kanker payudara stadium awal nodul aksila negatif. Tindakkan ini dilaporkan memiliki akurasi rata-rata 90% dan 2%-10% false negatif.10 Menurut Giuliano, akurasi identifikasi dengan SLNB mencapai 98% tanpa false negatif. Pada ACOSOG Z0011 trial menyatakan tindakkan SLNB hampir sama dibandingkan dengan ALND dalam hal rekurensi dan mortalitas pada pasien kanker payudara stadium awal yang selanjutnnya dilakukan breast conservation surgery lalu dilanjutkan dengan radioterapi.11
Neoadjuvant kemoterapi (NAC) adalah terapi yang digunakan pada kanker payudara stadium lanjut dan kanker payudara dengan nodul aksila positif yang berguna untuk mengurangi ukuran tumor sehingga dapat dilakukan breast conserving surgery. Penelitian terbaru menurut MD anderson cancer center12, penggunaan NAC tidak hanya pada pasien dengan nodul aksila positif tapi dapat diberikan pada pasien kanker payudara stadium awal dengan nodul aksila negatif, sehingga penggunaan NAC pada kanker payudara stadium awal menjadi lebih luas indikasinnya. Akurasi SLNB pada pasien post neoadjuvant dapat berkurang, menurut Mamounas et al rata-rata identifikasi sekitar 83% dan false negatif rata-rata sebesar 11%.13 Menurut metaanalisis studi oleh xing et al, SLNB yang dilakukan setelah NAC pada pasien kanker payudara dengan nodul aksila negatif memiliki akurasi yang masih dapat diterima walaupun akurasinnya menurun.14 Penggunaan NAC pada kelenjar getah bening aksila dapat membuat atrofi kelenjar lymph. Secara mikroskopis, kelenjar getah bening menunjukkan hilangnnya limfosit, terjadi fibrosis dan koleksi histiosit.15 Kemoterapi diduga menyebabkan kerusakan drainase limfatik karena penyusutan dan fibrosis dari pembuluh getah bening, dengan menginduksi degenerasi lemak karena proses apoptosis sel tumor. 16 Hal ini yang mungkin menyebabkan akurasi SLNB pada pasien post NAC dapat menurun. Pada studi kami ini ingin mengevaluasi efektifitas penggunaan SLNB pada pasien kanker payudara stadium awal.



https://mega.nz/#!XoV1xCqQ!hslpGbrkPq1nisCMXawuws65x2qguHn6mKmnqHncKEY