|
Hirschsprung disease (HD) atau megakolon aganglionik bawaan disebabkan oleh kelainan inervasi usus, mulai pada sfingter ani interna dan meluas ke proksimal, melibatkan panjang usus yang bervariasi, tetapi selalu termasuk anus dan setidak-tidaknya sebagian rectum (Kessmann, 2006). Insidensi penyakit Hirschsprung tidak diketahui secara pasti, tetapi berkisar 1 diantara 5000 kelahiran hidup. Dengan jumlah penduduk Indonesia 200 juta dan tingkat kelahian 35 permil, maka diprediksikan akan lahir 1400 bayi dengan penyakit hirschsprung. Kartono mencatat 20-40 pasien penyakit hirschsprung akan dirujuk setiap tahunnya ke RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta (Kartono, 2004; Westfal et al, 2018). Dari segi etiologi, Bodian dkk menyatakan bahwa aganglionosis pada penyakit Hirschprung bukan disebabkan oleh kegagalan perkembangan inervasi parasimpatik ekstrinsik, melainkan lesi primer, sehingga terdapat ketidakseimbangan autonomik yang tidak dapat dikoreksi dengan simpatektomi (Westfal & Goldstein, 2018).
FullText:
https://mega.nz/#!r9MywIKQ!DvLEEPdXgowm5ZpmAq4NEuS-r6wNnXXcEVvmOI9GYOw
Website:
http://bedahfkuns-elearning.com/learning-system/mod/forum/discuss.php?d=406
Nama : Alia Adelina Dina Soraya, dr.
Judul : Total Colon Aganglion
Pembimbing: Nunik Agustriani, dr, SpB, SpBA
Pada :
Hari/ Tanggal : Selasa, 30 Juli 2019
Jam : 09.00 WIB
Tempat : Ruang Pertemuan Bedah Anggrek IV
Penanya Wajib :
1. Ari Setiawan, dr.
2. Galih Aktama, dr.
3. Dimas Prasetya Adi P, dr. |