Amputasi dan disartikulasi seharusnya dipandang sebagai prosedur penatalaksanaan rekonstruksi dan bukan kegagalan pengobatan. Dengan demikian pasien akan menyadari bahwa amputasi merupakan suatu langkah awal dalam mengembalikan status fungsinya lagi. Indikasi untuk dilakukannya amputasi diantaranya adalah iskemik, trauma, infeksi, tumor, dan disfungsi pada kaki akibat nyeri yang gagal diterapi konservatif. Tujuannya adalah untuk memberikan modifikasi lokomotor dari organ yang hilang, sehingga menyediakan kenyamanan kontak dengan alat protesa, memberikan energi yang efisien untuk berjalan. Tujuan tersebut sering tidak tercapai dengan prosedur amputasi transtibial yang dilakukan untuk ulkus yang kambuhan atau yang terinfeksi pada midfoot, hindfoot, atau pergelangan kaki. Prosedur ini menyebabkan turunnya ambulasi dan mobilisasi akibat meningkatnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran energi. Amputasi Kaki Parsial memiliki keuntungan menjadikan bagian tubuh yang menumpu beban lebih panjang dan membutuhkan lebih sedikit usaha untuk berjalan, secara teoritis menunjukkan hasil fungsional yang membaik. (Brown et al., 2012).
Link Full Text:
https://mega.nz/#!v5tECbqB!TJNJR4Rei4MmfRdye4oYA6NKd_EILAVEKuFHNmBxiSY
Website:
http://bedahfkuns-elearning.com/learning-system/mod/forum/discuss.php?d=217
Referat
Nama : Denny Adriansyah, dr
Judul : Amputasi Kaki Parsial
Pembimbing :
dr. Darmawan Ismail, Sp.BTKV